Jumat, 16 September 2022

Linux Fundamental

 

Linux Fundamental

Linux merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia ini, sayang nya banyak orang yang tidak menyadarinya. Linux telah lama digunakan untuk infrastruktur internet hingga peralatan di kehidupan sehari-harimu mulai dari mobil, CCTV,DVR,rambu lalulintas,sensor,mesin medis,mesin industri,perangkat keamanan,mesin absensi,smart tv, bahkan HP kalian menggunakan sistem operasi linux yaitu android.

Linux sudah ada dari akhir tahun 1990-an dan sejak saat itu linux banyak digunakan untuk menghidupi internet, yap perangkat infrastruktur internet sebagian besar menggunakan linux mulai dari router, switch, server semua menggunakan linux.

Untuk saat ini linux adalah sistem operasi yang paling stabil, perkembangan nya cepat, opensource, bebas digunakan, sangat aman dan GRATIS.

Mengenal Apa itu Linux

Linux adalah sebuah sistem operasi seperti Unix yang menggunakan kernel linux sebagai inti dan disertakan aplikasi dan module pendukung lain agar berfungsi dan bisa digunakan secara utuh layaknya sistem operasi pada umumnya.

Sistem operasi ini bersifat bebas digunakan dan opensource sehingga bisa dipakai dan dikembangkan oleh semua pihak secara gratis.

Bagi kalian yang belum tau apa itu sistem operasi,sistem operasi adalah perangkat lunak yang bertugas untuk mengelola sumberdaya/resource komputer.

 

 


Sistem operasi juga bertugas sebagai jembatan komunikasi antara hardware dengan aplikasi produktif yang kalian gunakan sehari-hari untuk bekerja,seperti ms.office,photoshop,corel,chrome,bahkan game.

Tanpa sistem operasi aplikasi produktif yang kalian gunakan sehari-hari untuk bekerja tidak akan bisa berjalan dan gunakan.

 

 

Sejarah Linux

Dikala itu sudah ada sistem operasi komersial yaitu Unix dan DoS yang sekarang menjadi windows, kedua sistem operasi tersebut bersifat tertutup dan harus bisa didapatkan dengan cara membeli.

Sekelompok developer telah membentuk suatu group yang diberinama GNU sebagai wadah untuk membuat sistem dan aplikasi yang bebas digunakan dan opensource, semua komponen telah selesai dibuat dan hanya ada satu komponen penting yang belum mereka berhasil buat yaitu Kernel yang akan menjadi jantung dan inti sistem operasi opensource idaman mereka.

Hingga akhirna pada tahun 1991 seorang mahasiswa jurusan computer science dari universitas Helsinki (University of Helsinki) menulis sebuah sistem operasi yang independen untuk bisa berjalan di PC barunya yang menggunakan processor 80386 tanpa mengutip/menggunakan kode unix sedikitpun. Sistem operasi inilah yang kelak menjadi Linux yang sedang kita pelajari sekarang 🙂 .

Tujuan Linux Dibuat

Setelah linus merenung dan ngoding bersama developer lain yang sepemikiran dari tahun 1991 dan melewati perjalan dan proses yang panjang singkatnya pada tahun 1994 kernel linux versi 1.0 selesai dibuat oleh linus torvalds and friends.

Sebagai seorang developer pak linus selalu terbentur akan regulasi dan lisensi OS yang ada setiap kali akan membuat projek ,dari sinilah ide membuat OS yang gratis dan bebas dimodifikasi oleh setiap orang muncul.

Dengan begitu developer diluar sana tidak akan mengalami pengalaman yang sama yang dirasakan oleh linus,dimana setiap kali mau berkreasi terbentur akan lisensi OS yang ada pada saat itu, karena OS nya tidak boleh sembarangan dimodifikasi karena mempunyai lisensi tertutup.

Ini sudah jelas sekali kalau linux diciptakan untuk mendobrak praktek monopoli sistem operasi yang dilakukan oleh perusahaan besar yang menjadi penghambat terbesar kaum developer saat ingin membuat terobosan dan inovasi untuk aplikasinya.

Fungsi Linux

Kamu sudah tau kan kalau linux itu adalah sebuah sistem operasi sama halnya dengan windows, bedanya adalah linux berlisensi free dan opensource sehingga bebas untu dikebangkan, didistribusikan dan gratis digunakan tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun.

Dari awal penciptaan nya linux lebih fokus digunakan untuk membuat infrastruktur mulai dari infrastruktur jaringan internet , keamanan hingga infrastruktur IT dan mesin industri.

Yap linux banyak digunakan untuk perangkat switch, router, server, super computer, mesin industri, IoT, CCTV, drone, pesawat luar angkasa dan masih banyak lagi.

Linux memang tidak populer di kalangan user biasa seperti windows yang hampir mungkin 90% digunakan oleh semua orang awam untuk desktop dan laptopnya.

Jadi untuk dunia industri bisa linux adalah suatu keharusan apalagi bagi seorang developer seperti programmer, bayangkan kalau developer tidak bisa linux, hmm pasti aplikasinya tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.

 

Kelebihan dan Kekurangan Linux

Kalau linux gratis, powerfull, dan banyak digunakan oleh industri, sekarang pasti kamu bertanya “lah kenapa orang-orang masih pada mau pakai windows yang gak gratis?”

Heran kan? begini saya jelaskan kenapa bisa begitu

Dari awal diciptakan linux memang hanya didesain untuk dipakai di belakang layar (dipasang di infrastruktur) dan bukan didesain untuk dipakai di perangkat user akhir (end user) seperti windows. Jadi dari sini sudah jelas kalau linux dan windows punya target pasar(pengguna) yang berbeda.

Walau sekarang sudah dikembangkan linux versi desktop bukan berarti bisa menggantikan fungsi windows 100%, tidak saudaraku tidak semudah itu.

Ini dikarenakan windows sudah ada di segmen pasar end user dari sejak lama dan kebanyakan aplikasi untuk end user didesain untuk berjalan di windows.

Ini mengakibatkan banyak user yang masih bergantung menggunakan windows karena memang aplikasi yang mereka pakai untuk bekerja hanya jalan di windows.

Tapi jika kamu sebagai developer kamu akan kesulitan mendapatkan aplikasi untuk server yang berjalan di windows dan menemukan banyak aplikasi server yang hanya berjalan di linux.

Kesimpulan nya kamu tidak bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan linux dari satu sisi saja, Linux akan lebih unggul dibandignkan windows jika digunakan untuk server namun sebalik nya windows akan lebih unggul dibanding linux jika digunakan untuk kebutuhan end user.

Contoh saja, windows lebih mendukung banyak driver hardware end user dibandingkan linux, windows juga masih terbaik dalam urusan untuk bermain game.

Untuk urusan end user linux bole kalah, tapi untuk urusan server dan developer linux adalah jagonya dan yang terbaik.

Kenapa Menggunakan Linux?

Kalau pakai windows bajakan aja bisa gratis dan mudah ngapain harus pake linux yang “ribet” toh sama-sama gratis jadinya kan !! Betul begitu?

WWRONGGG!!!

Pertanyaa nya apakah benar-benar begitu kejadian nya, atau kamu sering mengalami hal berikut saat menggunakan windows ?

·       windows mu sering ngadat, kena virus, ransomware, bluescreen, server kudu direboot setelah update, jadi error setelah update, makin lama makin lemot dah harus install ulang

·       pengin install aplikasi tapi berbayar dan akhirnya cari yang bajakan, eh ternyata crack nya ada malware nya dan bikin komputermu lemot dan harus diinstall ulang lagi.

·       Begitu aja terus muter-muter kejadian nya, rajin rajin install ulang.

Kok bisa tau? ya karena saya juga dulu begitu hehehe, semua ada masanya lah. Wajar aja kok gak usa malu mengakuinya.

Coba bayangkan jika kamu berkerja sebagai IT di sebuah perusahaan, kamu mau mengalami hal diatas? enggak kan!! selain bikin kerjaan tambah banyak juga produktivitas perusahaan menjadi menurun.

Jadi penting sekali jika kamu seorang IT di perusahaan untuk mencari aplikasi atau programmer yang aplikasinya bisa dijalankan di linux agar sistem IT mu lancar dengan perawatan yang minim (jadinya hemat biaya).

Saat menggunakan linux kamu tidak perlu restart saat update, gak perlu beli antivirus, sistem operasi dan aplikasinya juga gratis, update nya gak bikin ngadat, mudah dimanage dengan berbagai macam tool monitoring server dan agen yang bisa kamu gunakan secara gratis.

Salah satu tool server monitoring yang dapat kamu coba adalah Netmonk Prime. Ini merupakan all-in-one monitoring tools yang dapat mengefisiensikan operasional IT dan menjaga pengalaman pengguna agar tetap nyaman. Di dalam satu modul layanannya juga termasuk monitoring server Linux yang dapat digunakan untuk memantau berbagai aspek seperti status, CPU load, hingga process.

Quality of life banget dah jika semua infrastruktur di kantor/perusahaan mu bekerja uda pakai linux 100%.

Begitu juga dengan end user biasa, asal kamu gak main game kamu bisa pakai linux 100% untuk pekerjaan mu dengan catatan kamu harus cari aplikasi pengganti nya.

Macam-Macam Jenis dan Contoh Linux

Tahun 1994 kernel linux 1.0 selesai dibuat oleh linus torvalds and friends,dan linus ingin hasil ciptaan nya dihadiahkan untuk dunia tapi masalahnya pada siapa dia harus memberikan?

Nah jawaban nya adalah semua orang bisa mengembangkan linux, singkat cerita dari kernel buatan linus torvalds and friends inilah lahir 3 jenis varian linux yang masih ada sampai saat ini sebagai hasil pengembangan dari kelompok/organisasi yang ikut andil dalam pengembangan linux berdasar kernel tahun 1991.

3 distro besar yang masih ada sampai saat ini adalah

·       Redhat

·       SLS

·       Debian

Orang/organisasi yang mengembangkan dan mendistribusikan linux miliknya inilah yang disebut dengan distro linux (linux distribution)

Dari 3 distro besar tersebut muncul juga pengembang lain yang mengembangkan linux sesuai dengan tujuan dan kebutuahan nya masing-masing berdasarkan kernel dari 3 distro besar tersebut.

Maka jangan heran jika sekarang ada ratusan ditro yang beredar resmi di internet dan mungkin ribuan distro diseluruh dunia yang hasil distronya hanya digunakan untuk kalangan tertentu.

Banyaknya distro ini dikarenakan linux bebas dikembangkan dan dibuat untuk tujuan yang spesifik oleh siapapun.Jadi jika kamu ada projek pilihlah distro linux sesai dengan kebutuhan projekmu.



Linux Desktop vs Linux Server

Untuk 3 distro besar yang telah disebut diatas akan menyediakan 2 versi linux yaitu versi untuk Desktop dan versi untuk server.

Versi desktop ini sangat cocok untuk user biasa dengan kebutuhan komputer berbasis GUI,seperti komputer yang kamu gunakan saat ini dimana aplikasinya lengkap dan tinggal pakai.

Sedakangkan untuk versi server hanya akan diinstall core/inti dari sistem operasi linux tanpa tampilan GUI dengan pertimbangan sang ahli IT akan membangin dan menginstall paket sesuai dengan kebutuhan nya.

Linux Apa Yang Cocok Untuk Mu?

Hmm ternyata linux punya banyak jenis dan rasa ya? beda banget sama windows yang cuma punya versi release.

Yap linux punya banyak sekali rasa atau “Flavor”, bukan hanya tampilan yang berbeda distro linux ada memang karena “fungsi dan tujuan” setiap distro linux berbeda, jadi kamu harus tau dulu “akan dipakai apa linux mu nanti?”

Kamu bisa jawab pertanyaan berikut ini untuk menentukan disto linux apa yang cocok untuk mu

·       Seberapa ahli kamu di dunia komputer?

·       Mau buat desktop atau bikin server?

·       Kamu lebih suka pakai tampilan modern atau simple yang penting ringan?

Jika kamu hanya user biasa yang mencari sistem operasi gratis dan ingin bermigrasi ke linux dan ini adalah pengalaman pertama maka saya sarankan untuk menggunakan distro linux Desktop yang user friendly seperti ubuntu dan linux mint.

Tapi jika skill komputermu sudah tinggi diatas rata-rata, minimal sudah tau teknis bagaimana sistem operasi bekerja maka kamu bisa menggunakan linux yang lebih advanced seperti debian, fedora ataupun redhat.

Untuk urusan desktop atau tampilan itu nanti bisa diganti-ganti kok, tinggal ganti komponen desktop environment nya saja, kamu bisa install semua desktop environemt dan mencobanya satu per satu.

Jika kamu ingin membuat server tapi untuk pertama kalinya maka saya sarankan untuk menggunakan disto linux server ubuntu, CentOS memang lebih populer tapi sangat tidak cocok untuk pemula. Kalau sudah bisa pakai ubuntu nanti gampang coba pakai CentOS.

Keistimewaan Linux Dibanding OS Lain

Broo… Kamu tau gak, kalau linux menyimpan banyak keunikan, ini disebabkan banyak orang yang menanamkan idenya di linux ini, jadi kamu bakal bilang “WoW ternyata linux gini yah.. amajing banget!!”

Keunikan ini adalah unik yang bermanfaat dan didesain dan dijadikan fitur karena emang penting banget, bukan hanya untuk “terlihat keren”, Enggak sama sekali.

Linux didesain untuk digunakan oleh para developer dan untuk diinstall di server, jadi command line sheel lah yang paling cocok digunakan karena lebih ringan dan flexible.

Jika kamu ingin bisa menggunakan potensi linux 100%, maka kamu harus bisa menggunakan linux via command line interface (CLI) dengan cara mengetikan peritah linux.

Shell di linux lebih mengarah ke CLI atau command line atau terminal.

Shell

shell adalah interface yang digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan sistem operasi,pada umunya shell berupa Command-Line Interface (CLI) ataupun Graphical User Interface (GUI).

Misal pada windows yang disebut shell adalah desktop sebagai shell versi GUI dan command promt sebagai shell versi CLI.

Karena linux spesial dan anti main stream maka yang dimaksud shell pada linux adalah Command-Line Interface (CLI) ,walau linux sudah mempunyai desktop namun versi desktop GUI bukanlah shell, karena hanya dari shell CLI lah linux bisa diakses dan digunakan 100%.

Root

Linux mempunyai konsep sistem operasi dengan keamanan tinggi,dari sinilah istilah root diterapkan,dimana istilah root mengacu pada puncak tertinggi di dunia linux.

Penggunaan istilah root ini sangat flexibel di dunia linux tapi tetap mengacu pada puncak tertinggi.

Misalnya root pada user berarti administrator/user dengan privilages tidak terbatas sedangkan istilah root pada sistem berarti lokasi dimana sistem linux diinstall, root directory pada user mengacu pada direktory/folder tertinggi dengan hak akses penuh yang dimiliki user tersebut biasanya pada direktory /home/namauser

Case Sensitive

Linux beda dengan Windows jadi yang harus kamu ingat bahwa linux case sensitive yang artinya linux akan memandang dan memperlakukan secara berbeda sebuah huruf dari besar kecilnya huruf (kapital atau tidak kapital),perlakuan ini berlaku disemua lingkungan linux ,mulai dari penamaan folder/directory hingga perintah linux.

Jadi misalnya ada folder dengan nama “dokumen” akan dinilai berbeda dengan folder yang bernama “Dokumen”,dOkumen,DOKUMEN,….dokumeN, Jadi kamu harus tau dan paham akan konsep case sensitive ini.

Perintah Dasar Linux dan Fungsinya

Untuk dapat mengoperasikan Linux, Anda perlu mengakses shell—s ebuah interface berbasis teks untuk menulis sebuah perintah (command) dan menginstruksikan komputer untuk melakukan tasks tertentu.

 

Shell atau terminal ini umumnya terdapat dalam menu Utilities pada perangkat. Namun, Anda juga bisa mengaksesnya dengan menekan tombol Ctrl+Alt+T. 

 

Nah setelah shell/terminal berhasil dibuka, yuk langsung cari tahu beberapa perintah dasar Linux yang paling sering digunakan!

1. pwd

Ketika Anda ingin membuat, melihat, atau menghapus files, Anda tentunya perlu memastikan terlebih dahulu kalau Anda sudah berada di direktori yang tepat bukan?

 

Nah, pwd atau print working directory akan memberikan informasi mengenai direktori aktif yang sedang Anda akses. Hasil dari command adalah seperti /home/username.   

 

2. cd

Jika direktori yang Anda akses saat itu ternyata belum tepat, Anda bisa memanfaatkan perintah cd (change directory) untuk mengubah atau membuka direktori tertentu.

 

Contohnya, Anda sedang berada di direktori Home dan ingin mengakses folder Downloads. Nah, Anda hanya perlu menulis perintah cd Downloads.

 

3. mkdir

Perintah mkdir (make directory) berfungsi untuk membuat folder atau direktori baru. Untuk menambah direktori Movies, misalnya, Anda bisa menulis mkdir Movies.

 

Selain itu, Anda juga bisa membuat direktori dalam direktori lain yang sudah ada. Caranya, ketik nama direktori lama diikuti dengan direktori baru, seperti mkdir Movies/Actions.   

 

4. rmdir

Jika Anda ingin menghapus direktori, Anda bisa menggunakan perintah rmdir. Namun perlu diketahui, perintah ini hanya bisa menghapus direktori yang masih kosong.

 

Sebagai alternatif, Anda juga bisa menulis rm -r untuk mendapatkan fungsi yang sama seperti rmdir. 

 

Namun harus diingat, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan rm -r. Pastikan Anda telah menulis nama folder/file setelah perintah rm -r (contohnya seperti: rm -r Movies/Actions).

 

Jika Anda lupa mencantumkan nama folder/file tersebut, maka yang terjadi adalah Anda akan menghapus seluruh direktori pada server.

 

5. rm

Kalau Anda ingin menghapus direktori beserta seluruh files yang ada di dalamnya, Anda bisa memanfaatkan perintah rm.

 

Sedangkan bagi Anda yang ingin menghapus satu file secara khusus, Anda bisa menambahkan nama file tersebut setelah perintah rm (contoh: rm filename).

 

Tidak hanya itu, Anda juga bisa menghapus banyak files dalam waktu bersamaan dengan menulis rm filename1 filename2 filename3.

 

6. cat

Sebagaimana namanya, perintah cat (concatenate) berfungsi untuk menggabungkan files.

 

Contohnya, tulis cat filename1 filename2>filename3 untuk menggabung filename1 dan filename2, dan menjadikannya sebagai filename3.

 

Di samping itu, cat juga menawarkan beberapa fungsi lain, seperti mengetahui konten suatu file (contoh: cat file.txt) dan membuat file baru (contoh: cat > newfile). 

 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Data Center [Pembahasan Lengkap]

 

7. echo

Perintah echo menawarkan banyak fungsi, salah satunya adalah untuk memasukkan data (yang biasanya berbentuk teks) ke dalam file.

 

Sebagai contoh, Anda ingin menambah teks hello there, welcome! ke file bernama sample.txt. Nah untuk melakukannya, Anda bisa menulis echo hello there welcome! >> sample.txt.

 

8. ls

Bagi Anda yang ingin mengetahui konten apa saja yang terdapat dalam working directory atau direktori aktif, Anda bisa menggunakan perintah ls.

 

Selain itu, Anda juga bisa melihat hidden files dengan perintah ls -a, atau melihat konten di direktori lain dengan menulis nama direktorinya seperti ls /home/username/Documents.

 

9. locate

Anda merasa bingung di mana suatu file tersimpan? Tenang, Anda bisa memanfaatkan perintah locate.

 

Jika Anda lupa dengan nama file tersebut, Anda bisa menambahkan -i, sehingga perintahnya menjadi locate -i filename.

 

Sedangkan jika nama file yang dicari lebih dari satu kata, Anda perlu menambahkan asterisk (*) ke dalam perintahnya (contoh: locate -i data*sekolah).  

 

10. find

Anda juga bisa menggunakan find command untuk menemukan suatu file atau direktori. Bedanya, pencarian dengan perintah ini hanya akan difokuskan ke direktori tertentu.

 

Misalnya Anda menulis find /nama direktori/ -name sample.txt, maka pencarian tersebut hanya dilakukan pada direktori home yang dituliskan.

 

11. touch

Perintah touch bisa digunakan untuk membuat file baru dengan berbagai jenis format; seperti txt, zip, maupun html.

 

Untuk membuat file dengan format teks di direktori Documents, misalnya, Anda dapat menulis perintah touch /home/username/Documents/sample.txt,.

 

12. sudo

Singkatan dari SuperUser Do; sudo adalah sebuah perintah dasar Linux yang memungkinkan Anda menjalankan berbagai macam tasks yang memerlukan root atau administrative permissions.

 

Contoh perintahnya adalah sudo visudo, yang berfungsi untuk mengedit file konfigurasi atau sudoers.

 

13. cp

Perintah cp digunakan untuk menyalin file dari direktori aktif ke direktori lain. Contohnya, Anda ingin menyalin sample.txt ke direktori Documents.

 

Nah, Anda bisa menulis cp sample.txt /home/username/Documents/.

 

Baca Juga: Kenali Apa Itu Dedicated Server, Kelebihan, dan Kekurangannya

 

14. mv

Di sistem operasi Linux, Anda juga dapat memindahkan file ke direktori lain dengan bantuan perintah mv.

 

Sebagai contoh, Anda menulis mv sample.txt /home/username/Documents/ untuk memindahkan sample.txt ke direktori Documents.

 

Tidak hanya itu, mv juga bisa dimanfaatkan untuk mengubah nama file. Sebagai contoh, Anda ingin mengganti nama file txt Anda, maka perintahnya akan menjadi mv oldsample.txt newsample.txt. 

 

15. ping

Sering mendengar ping command? Atau malah sering menggunakannya? Perintah dasar Linux yang satu ini menawarkan fungsi untuk mengetahui atau mengecek koneksi Anda ke server.

 

Jika Anda menulis ping google.com, contohnya, Anda nantinya akan memperoleh detail informasi mengenai koneksi Anda ke Google. 

 

16. zip dan unzip

Perintah zip dan unzip tentunya sudah tak asing lagi di telinga Anda bukan? Zip command digunakan untuk mengompres file menjadi zip archives.

 

Contoh perintahnya seperti zip -r archivename.zip filename1 folder2. Sebaliknya, unzip berfungsi untuk mengekstrak zip archives (contoh: unzip archivename.zip).

 

17. hostname

Ada beberapa informasi yang bisa Anda dapatkan dari perintah hostname ini. Salah satunya adalah mengenai nama DNS (Domain Name System).

 

Di samping itu, Anda juga bisa mengetahui IP address Anda dengan menambahkan -i atau -I, sehingga perintahnya menjadi hostname -i atau hostname -I.  

 

18. chown

Tahukah Anda kalau setiap file dalam Linux dibekali dengan keamanan dan proteksi berupa access permissions? Artinya, setiap file dan direktori hanya bisa diakses oleh pengguna tertentu saja.

 

Ada tiga klasifikasi user permissions dalam Linux, yaitu:

 

User—pemilik file atau pengguna yang membuat file tersebut

Group—terdiri dari beberapa pengguna. Nantinya, hanya anggota grup yang bisa mengakses file.

Others—pengguna yang memiliki akses ke suatu file, tetapi bukan user/pemilik maupun anggota dari group.

Lalu, bagaimana jika Anda ingin mengubah atau mentransfer kepemilikan suatu file? Caranya mudah, yakni dengan menggunakan perintah chown.

 

Misalnya jika Anda menulis chown user2 sample.txt, Anda berarti telah menjadikan user2 sebagai pemilik file sample.txt.

 

Selain itu, chown juga bisa digunakan untuk mengganti kepemilikan suatu grup (contoh: chown :group1 sample.txt).

 

19. chmod

Perintah chmod (change mode) berfungsi untuk mengganti izin akses terhadap suatu file atau direktori. Urutan perintahnya adalah chmod [opsi izin akses] [nama file].

 

Contohnya seperti chmod 754 filename.

 

Adapun 754 dalam kode tersebut bisa dirincikan sebagai berikut:

 

7 adalah kombinasi dari 4+2+1; berarti user dapat membaca (angka 4), memodifikasi dan menghapus (angka 2), serta menjalankan/mengeksekusi file tersebut (angka 1).

5 merupakan gabungan dari 4+0+1; menandakan bahwa anggota group bisa membaca (4) dan menjalankan/mengeksekusi file (1), tetapi tidak bisa memodifikasi dan menghapusnya (0).

4 adalah kombinasi dari 4+0+0, yang berarti kalau others hanya bisa membaca (4), namun tidak dapat memodifikasi atau menghapus (0) dan menjalankan file (0).     

Baca Juga: Mengenal Server: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya

 

20. uname

Perintah uname atau Unix Name digunakan untuk mengetahui informasi dasar  mengenai sistem Linux yang Anda gunakan— versi kernel, tanggal rilis, tipe prosesor, nama sistem operasi, dan sebagainya.

 

Pola perintahnya adalah uname [opsi]. Nantinya, anda akan mengganti [opsi] sesuai dengan informasi yang ingin Anda cari. Misalnya untuk mengetahui nama sistem operasi yang digunakan, Anda dapat menulis uname -o.    

 

21. df

Gunakan perintah df untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan disk space sistem Anda, serta mengetahui berapa banyak kapasitas yang tersisa.

 

Nantinya, detail tersebut akan disajikan dalam persentase dan kilobytes. Namun jika Anda ingin melihatnya dalam megabytes, maka tuliskan perintah df -m.

 

22. diff

Perintah diff (singkatan dari difference) digunakan untuk membandingkan konten antar file, baris per baris.

 

Menariknya, Anda akan mendapatkan informasi mengenai baris mana saja yang perlu diubah agar files tersebut menjadi sama.

 

Untuk menjalankan perintah ini, Anda hanya perlu menulis diff diikuti dengan nama file yang akan dibandingkan (contoh: diff file1.txt file2.txt).

 

Sebagai output, Anda akan memperoleh simbol yang berisi instruksi bagaimana mengubah file pertama agar bisa menyerupai file kedua.

 

Adapun simbol-simbolnya terdiri dari a (add/tambahkan), c (change/ubah), dan d (delete/hapus).     

 

23. du

Anda bisa melacak atau mengecek seberapa banyak kapasitas disk yang digunakan oleh suatu file dan direktori dengan bantuan perintah du (disk usage).

 

Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui penggunaan disk dari direktori /home/username. Nah, Anda cukup menulis du /home/username.

 

Sedangkan jika ingin melihat hasilnya dalam bytes, kilobytes, megabytes, gigabytes dan seterusnya, maka tambahkan -h sehingga menjadi du -h /home/username.    

 

24. tar

Perintah tar sebenarnya hampir mirip dengan zip. Bedanya, tar hanya mengumpulkan files dalam satu arsip dengan ekstensi .tar atau tarball, tanpa mengompresnya seperti pada zip.

 

Pola perintahnya adalah tar [opsi] [nama arsip] [file atau directory yang akan diarsip].

 

Sebagai contoh, Anda menulis perintah tar -czvf filename.tar.gz /home/username/. Di sini, opsi yang Anda gunakan adalah czvf, yang berarti:

 

c = create/membuat arsip .tar baru

z = membuat arsip dengan kompresi gzip

v = verbose/perlihatkan progress pembuatan file tar

f = buat arsip tar sesuai dengan nama yang diberikan, yang dalam contoh ini adalah filename.tar.gz

25. grep

grep merupakan salah satu perintah dasar Linux yang paling sering digunakan. Fungsinya adalah untuk mencari teks atau pattern di dalam suatu file. Pola perintahnya yakni grep [opsi] text/pattern [files].

 

Sebagai contoh, Anda menulis perintah grep -i UNix sample.txt. Artinya, Anda sedang mencari kata UNix dalam file sample.txt.

 

Adapun opsi -i berarti pencarian tersebut akan menampilkan semua baris yang mengandung kata UNix dengan mode case insensitive— tanpa memperdulikan apakah kata tersebut ditulis dalam huruf besar atau kecil. Sehingga kata UNIX, Unix, atau unix pun nantinya akan ditampilkan dalam hasil pencarian.

 

26. kill

Jika suatu program yang Anda jalankan di Linux tidak responsif atau kedapatan menggunakan kapasitas sumber daya sistem yang berlebih, mengapa tidak menghentikan prosesnya saja. Untuk melakukannya, Anda bisa memanfaatkan perintah kill.

 

Yang menarik, ada lebih dari 60 signals yang bisa digunakan dalam command ini. Untuk mengetahuinya, Anda bisa menulis perintah kill -l.

 

Di antara signals tersebut, dua opsi yang paling banyak digunakan adalah: (15) SIGTERM (menghentikan program dan memberikan waktu untuk menyimpan progress-nya) dan (9) SIGKILL (mematikan program secara paksa tanpa perlu merekam progress yang belum disimpan).

 

Contoh perintahnya adalah kill -9 1223. Di sini, 1223 adalah PID (Process ID) yang hendak di-kill. Anda dapat menemukan PID dari proses yang hendak Anda kill pada command top atau ps (contoh: ps -A | grep ‘firefox’)

 

27. man

Anda masih bingung dengan beberapa perintah/commands dan ingin mempelajari fungsinya lebih lanjut?

 

Tak usah khawatir! Linux juga menyediakan man command—sebuah perintah yang akan menampilkan halaman manual berisi instruksi atau deskripsi mengenai command tertentu.

 

Caranya, cukup tulis perintah man diikuti dengan nama command yang ingin Anda ketahui (contoh: man rmdir). 

Oke semoga setelah membaca ini kita semakin paham apa itu linux, fungsinya, kelebihannya, dan juga perintah-perintah dasarnya terima kasih telah membaca…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

devops real

  Pengenalan DevOps   Apa itu DevOps?   DevOps merupakan singkatan dari dua kata yaitu Development dan Operation. Di mana kedua kata...